Senin, 14 Desember 2015

Pengalaman

Kemarin adalah pengalaman
Tanpa ku ragu atas kebaikan
Teman itulah katanya
Namun bibir itu selalu berbohong
Atas nama teman terlalu banyak kemunafikan yang kutemukan

Jaga pikiran dan lidah saat berhadapan pada dia yang berpura pura peduli
Bukan berburuk sangka
Namun dunia ini terlalu pintar bersandiwara

Tiap langkah pengalaman selalu ku jaga 
Tiap getir dan kerikil yang ku lewati
Kan ku jadikan acuan
Tak ada guru yang bijak dalam melangkah
Kaki hanya perantara tapi pengalaman adalah acuan kau mampu berlari dari jatuhmu

Tegakkan niat yang lalu hanya takdir yang harus kau lewati dan disitulah Tuhan menempamu menjadi lebih bijak bukan munafik 

Mereka disekitarmu bisa jadi musuh dalam selimut tanpa kau sadari 
Aku yang tak pintar berbasa basi 
Menjaga jarak sebab dari tuturnya tanpa tulus dan tanpa kasih

Melangkahlah sejauh yang kau mampu 
Tinggalkan yang bentuknya nyaman tapi penuh kepalsuan
Hidup ini singkat ..
Jangan kotori lembar hidupmu dengan pikiran buruk


Tanpa basa basi

Hati hati membawa hati
Jika Salah tempat bersinggah 
Akan sulit mencari di mana tempat yg benar
Jika salah memaknai suara hati
Akan rumit memberi jawaban nya

Jangan mudah percaya pada orang yg baik sekalipun
Banyak diantara mereka hanya membersihkan pencitraan
Banyak diantara mereka tanpa tulus
Banyak diantara mereka hanya berbasa basi

Aku membatasi suaraku dalam menyapa
Bukan sombong atau tak perduli
Tapi hanya menjaga celah agar tak memberi pancingan diluar yang meresa sangka

Sebagian orang hanya melihat kita dari luar
Sebagian lagi mungkin bisa memahami apa yang terjadi
Sangat sulit bisa berbagi pada orang yang tepat
Biasanya yang dekat justru menjadi tempat berbagi tegang urat

Jangan persulit hati dan pikiran mu 
Pada hal-hal yang menguras airmata
Tinggalkan dan buang pada yang tempatnya
Hidup ini singkat perbaiki yang bisa diperbaiki
Tinggalkan yang memang pantas untuk ditinggalkan

Minggu, 13 Desember 2015

Cobalah

Pada sang waktu tlah ku ikhlaskan
Pada sang malam tlah ku gelapkan
Pada sang mentari tlah ku hapus warnanya
Lantas pada siapa lagi agar hilang tak berbekas 

Jika aku tak mampu berpaling dari rinduku
Coba kau melangkah pergi dari hatiku
Coba kau hapus semua senyumanmu dari pandanganku
Coba kau tutupi tuk menyapa mimpi

Tak bisakah kau menghilang tanpa mampu ku kenang lagi
Segala mimpi tlah ku patahkan niatnya
Segala upaya tlah ku coba
Tuk pergi , diam , berpura pura atas rindu tak pantas ini

Jumat, 11 September 2015

Dimensi penantian

Sampai kapan bekas ini disini
Mengapa tak jua hilang 
Butuh berapa tahun lagi 
Agar hilang dan tak berbekas

Tak banyak yg kubarap
Hanya ingin semua pergi 
Dari ingatan atas masa lalu
Atas hati yg tak mampu termiliki

Doaku selalu untuk bahagiamu
Meski selalu kau curangi aku
Tapi hati tak pernah berdusta
Ada hati yg terus ingin bersamamu

Tlah ku sampaikan pada malam
Tlah ku kabar kan pada mentari
Salam rinduku
Untukmu meski tanpa suara

Aku tak mau yg lain mendengar
Aku hanya ingin kau saja yg tau
Bahwa hati masih tersenyum untukmu
Bahwa hati tak pernah berdusta

Meski raga tak mungkin termiliki 
Aku menantimu
Di dimensi yg berbeda
Nanti ... Dan jangan dustai aku lagi

Jumat, 04 September 2015

Ajari aku tersenyum

Aku belajar tersenyum saat menangis
Aku belajar berbicara saat ingin menjerit
Aku belajar ikhlas saat berputus asa
Aku belajar melangkah saat kaki terluka

Aku masih terus belajar
Belajar dalam kemandirian
Agar tetap ku berjalan tegak
Saat tak seorangpun sadar akan lelah ini

Aku tak mau melihat belakang
Sebab waktu tak juga mau mundur
Aku tak mungkin memaksa harapan
Sebab takdir berbicara lain

Keterbatasan ini 
Memaksaku untuk kuat mengalahkan 
Batu karang di laut sana
Mengikuti arah angin tanpa ku tau tujuan

Aku masih belajar menata hati dan harapan
Mungkin harus ku ukir kecil kecil saja
Agar saat terluka sakitnya masih mampu kuresapi tanpa perlu ku menangis

Tuhan masih disampingku
Masih mendengar  ceritaku
Masih tersenyum saat ku menangis
Dan masih disini saat dia pergi tanpa kata

Kamis, 03 September 2015

Hati yang terbagi

Yang terjadi adalah takdir
Yang tak mungkin di hindari
Yang terjadi adalah kekecewaan 
Atas dasar terkoyaknya kepercayaan

Dimanakah letak keutuhan hati
Bersandar pada mimpi indah
Aku terlalu berharap
Pada kenyataan yang pahit

Sudah ku buang harapan itu
Tak mungkin kumiliki
Keutuhan hati yang dulu ku cari
Mungkin memang tak pernah ada

Kekosongan ini
Membawaku pada kenyataan bahwa hidup tak seperti mimpi semalam
Datang dan pergi nya hati 
Tak pernah menyapa mentari atau rembulan

Lelapku pada sang malam yang dingin
Pesanku terhampar di langit pekat 
Melukis hati gapai asa di sana
Cuma itu yang mampu ku lakukan

Perlahan airmata hadir menemani
Tak kuharap hadirnya bersama
Aku bahkan lupa 
Dari mana kumulai mengisahkan ini semua

Rabu, 02 September 2015

Sandiwara nya..

Aku masih bertahan
Berjalan diatas kepalsuan cinta
Aku masih bernafas
Atas dasar ucapan dibibir

Aku masih berjalan
Sebab tak ada pilihan lain
Aku masih disini
Tanpa berharap cintaku terbalaskan

Aku miliki seunatai harapan
Tuhan akan mendengar doa doa ku
Tuhan masih tersenyum mananti seruanku
Aku yakin akan indah di ujung sana

Tegar kan aku Tuhan
Kuatkan aku Tuhan
Hilangkan airmata ini
Ku yakin ketulusanku akan ada arti
Nanti.....

Selasa, 01 September 2015

Jangan pergi..

Bintang malam adakah suaramu..?
Bulan yg bercahaya adakah kau temani..?
Adakah malam ini mampu ku membuka mata dalam mimpi
Meski dunia tak mampu ku rangkul
Dalam mimpi aku mampu melangkah pergi

Melepaskan semua itu
Mengikhlaskan keadaan
Menempatkan pada yg tepat
Menjalani dengan langkah pasti

Wahai dinginnya malam
Tetaplah tersenyum padaku
Jangan acuh saat aku lupa menyapa
Jangan pergi saat aku ingin sendiri



Andai hati mampu pergi

Tuhan...andai hati tak terkikis waktu
Adakah aku masih dalam lingkaran
Lingkaran keikhlasan
Saat memberi dan saat menerima

Tuhan...semudah itukah
Manusia berubah dari pandangannya
Tuhan...sudah tak ada lagi ruang
Dan tempat untuk ku bersandar

Tuhan...andai aku boleh memilih
Ingin sekali aku kau panggil 
Menamanimu disana...
Bersemayam di sana 

Peluklah aku ...
Panggillah aku Tuhan
Aku akan menghambakan diri 
Selama yg Kau mau...

Sebab terkubur sudah
Harapan dan kebahagiaan ku di dunia ini
Aku tak mampu lagi melihat
Bahagian mana kedamaian itu tercipta

Di sudut mana ada hati yg mencintaiku
Sudah tak ada hati yg peduli 
Akan airmata ini
Akan hati yg tlah lama mati dan terkubur

Kamis, 13 Agustus 2015

Waktu memisahkan kita

Ingakkah kau saat kita bertemu
Ingatkah kau saat pertama kita satu
Ingatkah kau saat bibir tak mampu berucap jujur
Bahwa hati ingin bertemu
Tapi langkahmu memaksa berpisah

Ingatkah kau saat ku buru waktu
Hanya sesaat meski kau terus beralalu
Ingatkah kau saat ku sadar penyesalan itu menyapa 
Ingatkah kau saat semua kita lalui dg keikhlasan
Dan ingat kah kau saat hati ini kau bagi
 

Ingatkah kau saat senyumku menjadi airmata
Ingatkah kau saat salah itu selalu ada maaf
Tapi ingatkah kau saat waktu berkata sudah
Langkah ku melaju tanpa batas
Meski suaramu terdengar lirih

Kini kembali pada kerinduan
Sadar akan ketidakpastian
Sadar akan perbedaan
Sadar akan jarak 
Sadar pada waktu yg memisahkan
Dengarlah rindu ini masih untuk mu

Bahagiamu adalah inginku

Berapa waktu yg kau lalui
Berapa banyak airmata itu
Berapa hari yg terbuang
Hanya mengharap ketidakpastian

Kau ajari aku mengenal arti cinta sebenar
Kau ajari aku bagaimana setia itu
Kau ajari aku memaafkan semua salahmu
Kau tempat aku memulai semua kisah

Saat ku tegas melangkah pergi
Bahwa sinyal kau beri
Kuberi ruang untukmu
Mengenal mau mu

Kau bertahta dalam kalbu
Teramat dalam
Saat ku sadar hadirku bukan mau mu
Tak pantas mimpi ku raih
Tak pantas harap itu menantiku

Langkahku pasti meski ku paksakan
Cuma satu inginku
Kau bahagia dengan tujuanmu
Kau bahagia dalam senyummu
Sebab demikian inginku

Rabu, 12 Agustus 2015

Doa ku untuk nya

Kau yang disana 
Untuk sebuah nama yg lama usai
Untuk hati yg selalu termaafkan
Untuk jiwa yg bangkit kembali

Tlah lama tak tersentuh
Bahkan untuk mengingatpun 
Tak mungkin ku lakukan
Atau hati ini yg masih miliknya

Tuhan ...
Mampukan aku untuk melupakanya
Tuhan ...
Mampukan hati ini iklas
Atas hadir dan pergi nya

Tuhan ...
Temani langkahnya
Tuhan ...
Berikan dia teman yg utuh
Utuh menyisakan hati nya
Utuh memberi dan menerima
Ketulusannya

Doaku ...
Untuk mu ...
Meski suaraku tak kau dengar
Harapku doa ini Tuhan merestui 

Kamu ...jauh sudah kini

Andai hati mampu berucap
Pasti bibir tersenyum lega
Andai waktu jarak sejengkal
Mungkin tlah ku sapa kau tanpa ragu

Bertahun ku menjauh dari kata rindu
Angin itu membawaku pada wajahmu
Yg lama sudah usang
Yg lama sudah hilang

Entah kau dengar atau tidak
Entah kau paham atau tidak
Entah darimana rindu ini kembali
Entah darimana hati ini ingin menyapamu

Datanglah ...
Tak ingin ku lumpuhkan hatiku 
Meski ku tau tak mungkin
Meski ku tau semua pasti cuma angan

Datanglah ...
Atau bantu aku untuk membenci mu
Membencimu atas hati ini
Atas hati yg salah menyapamu

Kamis, 09 Juli 2015

Hadirmu pergimu

Puing puing cerita lalu
Ku paksakan membuka lembar demi lembar
Senyum tipis di ujung bibir mu
Pudar dan menghilang
Entah ada arti kehadiranku
Aku yang tak pantas pun pergi
Menjauh dari kenyataan 
Atas penyesalan hati yang terlambat

Terlambat menyadari
Terlambat membuka hati
Terlambat ku kembali

Dimensi waktu yang kulihat
Tak kan merubah takdir ku
Bahwa kau bukanlah untukku


Selasa, 07 Juli 2015

Tertulis

Daun tak pernah membenci angin
Saat harus gugur dari ranting ranting
Kau tak perlu risau 
Akan pertemuan lalu
Semua selesai pada masanya
Meski dalam keusangan
Kupastikan semua berjalan
Di roda kehidupan yang berbeda
Waktu ku tlah cukup membuktikan
Bahwa arti hadir itu hanya ilusi
Bahwa padamnya api tak musti dari air
Usai sudah tanpa perlu kau akhiri
Usai sudah dan tak pantas lagi

Me


Suara itu


Semampuku simpan
Semampuku tutup
Semampuku diam
Semampuku bisu
Atas rasa dihati yang harus bersemayam
Asa itu ku gantung
Diwaktu tak berujung
Menjadi teman abadi
Dikala sepi menyapa dingin
Tak mengapa...
Anggap terjalin dalam dimensi berbeda
Jangan pula kau pertanyakan 
Seribu kata takkan mampu menjawab
Atas duka yang berkelana
Membawa cerita tanpa kata
Membaca rindu tanpa balasan
Membawa hati pergi jauh
Disana takkan kau temui ia kembali

Selasa, 24 Februari 2015

Motivasi Bergambar V






Motivasi Bergambar IV












untuk siapa ?

Tuhan menata kisah ini
Tuhan punya banyak cerita
Menyikap tabir yang tersembunyi 
Siapa yang mampu melewati hal itu
Kau hadir disini
Menawar senyuman
Mengajak bertemu pada sang alam
Menabur benih kasih dan rindu
Mengajarku mengenali arti hidup juga arti kehadiranmu
Tlah kau kabari semua itu pada ku
Hingga saat yang tak ku sadari
Hilang semua tak bermakna
Untuk siapa aku disini ??
Untuk alam ?
Untuk sang mentari ?
Untuk sang malam ?
Atau untuk bahagia mu sesaat
Sadar akan sesuatu yang tak mungkin hadir kembali
Kan ku jaga setiap kisah itu 
Hingga nanti kau temui kembali 
Bila takdir Tuhan mempertemukan

Goodbye

Ketulusanku
Keihklasan ini
Penantian panjang
Hambar di akhir cerita
Saat ku sadar dengan nyata
Kisahmu bukan untuk ku
Saat waktu terbuang sia sia
Saat hati menempa kepekaan cinta
Siapa yang tau semua hanya kepalsuan
Entah dimana hati ku sampai di dermaga yang sesungguhnya
Lihatlah airmataku
Tak tampak penyesalan di kening mu
Lihatlah langkah ku yg berlalu 
Tak kudengar suaramu memanggil namaku
Entah dimana ingin kusandarkan kepiluan ini
Tuhan ... peluk aku erat erat
Tuhan ... temani aku sesaat saja.

Motivasi Bergambar III