Minggu, 18 Januari 2015

Hujan

Dinginnya hujan yg hadir
Menusuk hingga ke tulangku
Seharusnya aku dapatkan kehangatan itu
Dan membakar gelora dijiwa
Izinkan aku mengenang mu
Hanya sedikit waktu yang kupunya
Hanya sebagian dari yang terindah
Dinginnya hujan yang hadir
Semakin memaksaku memanggil namamu
Senyumku hadir diujung bibir
Seketika tersadar dari memori 
Hanya mampu menyapa dinginnya hawa disekelilingku
Tak ada kau lagi kini 
Tak ada canda tawa mu lagi
Mataku mengikuti putaran tiap detiknya
Seandainya mampu waktu kembali
Katakan padaku kapan kau akan menyapaku 
Aku manantimu di ruang rindu ini
Saat hujan pergi membawa rinduku
Kuharapkan kehangatanmu disini

Menyapa tanpa suara

Tujuanku masih jauh
Berhenti dipersimpangan
Merasakan lembutnya angin
Menyapu peluhku seketika
Guratan guratan kehidupan
Menempaku ke titik dasar semedi
Logika dan perasaan terpisah oleh dimensi 
Jangan sentuh perasaanku dengan hatimu yang terbagi
Jangan lewati logikamu saat kau melihat kenyataan kisahmu
Kita cuma di jodohkan bertemu
Kita tidak disatukan dalam kasih yang satu
Sempat ku sapa rindu yang hadir 
Tapi logikaku enggan bersuara
Malam cuma berganti siang
Disana hanya ada hati yang satu
Pejamkan mata saat malam menyapa
Lihatlah mentari saat sinarnya menyentuh kelopak matamu
Aku di sana..,meski tak perlu ku berucap