Kamis, 13 Agustus 2015

Waktu memisahkan kita

Ingakkah kau saat kita bertemu
Ingatkah kau saat pertama kita satu
Ingatkah kau saat bibir tak mampu berucap jujur
Bahwa hati ingin bertemu
Tapi langkahmu memaksa berpisah

Ingatkah kau saat ku buru waktu
Hanya sesaat meski kau terus beralalu
Ingatkah kau saat ku sadar penyesalan itu menyapa 
Ingatkah kau saat semua kita lalui dg keikhlasan
Dan ingat kah kau saat hati ini kau bagi
 

Ingatkah kau saat senyumku menjadi airmata
Ingatkah kau saat salah itu selalu ada maaf
Tapi ingatkah kau saat waktu berkata sudah
Langkah ku melaju tanpa batas
Meski suaramu terdengar lirih

Kini kembali pada kerinduan
Sadar akan ketidakpastian
Sadar akan perbedaan
Sadar akan jarak 
Sadar pada waktu yg memisahkan
Dengarlah rindu ini masih untuk mu

Bahagiamu adalah inginku

Berapa waktu yg kau lalui
Berapa banyak airmata itu
Berapa hari yg terbuang
Hanya mengharap ketidakpastian

Kau ajari aku mengenal arti cinta sebenar
Kau ajari aku bagaimana setia itu
Kau ajari aku memaafkan semua salahmu
Kau tempat aku memulai semua kisah

Saat ku tegas melangkah pergi
Bahwa sinyal kau beri
Kuberi ruang untukmu
Mengenal mau mu

Kau bertahta dalam kalbu
Teramat dalam
Saat ku sadar hadirku bukan mau mu
Tak pantas mimpi ku raih
Tak pantas harap itu menantiku

Langkahku pasti meski ku paksakan
Cuma satu inginku
Kau bahagia dengan tujuanmu
Kau bahagia dalam senyummu
Sebab demikian inginku

Rabu, 12 Agustus 2015

Doa ku untuk nya

Kau yang disana 
Untuk sebuah nama yg lama usai
Untuk hati yg selalu termaafkan
Untuk jiwa yg bangkit kembali

Tlah lama tak tersentuh
Bahkan untuk mengingatpun 
Tak mungkin ku lakukan
Atau hati ini yg masih miliknya

Tuhan ...
Mampukan aku untuk melupakanya
Tuhan ...
Mampukan hati ini iklas
Atas hadir dan pergi nya

Tuhan ...
Temani langkahnya
Tuhan ...
Berikan dia teman yg utuh
Utuh menyisakan hati nya
Utuh memberi dan menerima
Ketulusannya

Doaku ...
Untuk mu ...
Meski suaraku tak kau dengar
Harapku doa ini Tuhan merestui 

Kamu ...jauh sudah kini

Andai hati mampu berucap
Pasti bibir tersenyum lega
Andai waktu jarak sejengkal
Mungkin tlah ku sapa kau tanpa ragu

Bertahun ku menjauh dari kata rindu
Angin itu membawaku pada wajahmu
Yg lama sudah usang
Yg lama sudah hilang

Entah kau dengar atau tidak
Entah kau paham atau tidak
Entah darimana rindu ini kembali
Entah darimana hati ini ingin menyapamu

Datanglah ...
Tak ingin ku lumpuhkan hatiku 
Meski ku tau tak mungkin
Meski ku tau semua pasti cuma angan

Datanglah ...
Atau bantu aku untuk membenci mu
Membencimu atas hati ini
Atas hati yg salah menyapamu