Rabu, 21 Januari 2015

Inspirasi & Motivasi II

Jangan risau akan kata kata mereka yang iri dan tak menyukaimu, sesungguhnya mereka sangat perduli padamu hanya mereka tak mengerti caranya ****

Iritlah berbicara yang tak penting, sebab suara mu adalah kualitas dari pribadi mu ****

Kesalahanmu bukan mencintai orang yang tak menyukaimu, tapi kesalahan mu adalah kau tetap pertahankan dia di pikiranmu ****

Disetiap ujian / cobaan ada pesan yang harusnya kita bisa pahami, tapi sebagian kita kadang tak paham ,berburu murka .bisa jadi airmata mu saat ini untuk menempa jiwa yg lemah menjadi lebih kuat dan mandiri **** 

Kadang pergi & diam adalah jawaban untuk mengalahkan keegoisan yg sudah keras membatu **** 

Jangan lemahkan jiwa mu karena takdir yang tak sesuai harapanmu, sebab hidup tidak ada yang ideal, Tuhan hanya memberi yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan ****

Berbeda pandangan jangan dijadikan untuk hidup sesama homogen saja, lihatlah ciptaan Tuhan yang tidak pernah sama satu sama lain, sebab perbedaan adalah ilmu untuk kita bisa lebih tau apa kekurangan dan kelebihan masing masing **** 

Mereka yang terlihat buruk, mungkin tak seluruh nya buruk, dan mereka yang terlihat putih mungkin saja dulu pernah hitam **** 

Menjaga hati dan lisan akan menyelamatkanmu dari berbagai bentuk keburukan ****

Tuhan sudah mengatur kadar rezeki masing masing makhluk sesuai usaha dan doa nya ****

Jika mereka memiliki rezeki yang lebih dari mu jaga pikiranmu , akan lebih baik jika kau juga menjaga usaha terbaikmu ****

Orang orang sukses itu dulunya mereka pasti tak mau menunda nunda kreativitas imajinasi nya hanya dalam pikiran saja ****


Senin, 19 Januari 2015

MOTIVASI & INSPIRASI I

Logika dan perasaan ada dimensi diantaranya, keduanya sulit bersatu lantaran dibentuk oleh unsur yang bertolak belakang ****

Laki laki sering di bilang tak punya perasaan, bukan demikian mereka. Laki laki didominasi oleh logika dalam mengambil keputusan ,tapi wanita didominasi oleh perasaan karena instingnya yang kuat ****

Lebih baik banyak mendengar dari pada banyak bicara tapi membawa bencana ****

Bermimpilah sebanyak mungkin sebelum kau tancapkan tujuan mu dengan nyata ****

Anak anak mu bukan aset mu, mereka juga bukan mainan mu, mereka berhak hidup normal tanpa harus menuruti keegoisanmu ****

Jangan salah kan Tuhan atas setiap kegagalan yang menimpamu,bisa jadi Tuhan rindu akan do'a do'a mu atas kelalaianmu akan dunia ini ****

Jangan tunjukan kebodohanmu pada mereka melalui kata kata sampah mu (kata kata buruk dan tak bermanfaat) ****

Pada setiap keberhasilan seorang anak ,pasti ada ketulusan do'a do'a dari seorang ibu untuk nya ,meski dalam hal itu ibu tak pernah ungkapkan doanya pada sang anak nya **** 

Jangan tunjukkan kesedihan mu pada mereka, karena mereka bukan kamu dan kamu bukan mereka ,kalian tak akan paham sedalam apa masalah kalian satu sama lain. Cukup Tuhan tempat kita berbagi cerita **** 

Bumi dan udara tak akan membiarkan mu kelaparan ,sekali pun kau seorang gembel tanpa rumah **** 

Lebih baik menjadi gembel dari pada menjadi peminta minta , sebab tubuh yang sempurna akan malu melihat tindakan mu yang malas dan tak punya rasa malu itu ****

Jangan mau diatur waktu ,tapi kamu lah yg harus mengatur waktu dengan bijak ,itu pesan ayahku.Jaga terus ibadahmu sebab akan jadi benteng saat kelemahan mengintaimu,itu pesan ibuku. Modal menapaki kehidupan di luar sana ****

Jangan menyerah sebab kekuatan itu ada di balik kelemahan mu, hanya saja kau mungkin tak menyadari nya ****

Tuhan tidak pernah salah alamat menitipkan rezeki yang Dia punya pada tiap mahkluk yang bernyawa, maka janganlah kamu berburuk sangka pada Nya ****

Jangan gampang melepaskan kata kata sumpah yang buruk, sebab jika Tuhan tak meridhoi sumpah itu akan menjemputmu saat itu juga **** 

Orang pintar belum tentu berhasil dengan kemalasannya ,tapi orang bodoh dan rajin akan mendapatkan kesuksesannya **** 

Sehebat apapun orang sukses pasti ada sisi buruknya, sebab warna kehidupan itu tak selamanya putih **** 




Minggu, 18 Januari 2015

Hujan

Dinginnya hujan yg hadir
Menusuk hingga ke tulangku
Seharusnya aku dapatkan kehangatan itu
Dan membakar gelora dijiwa
Izinkan aku mengenang mu
Hanya sedikit waktu yang kupunya
Hanya sebagian dari yang terindah
Dinginnya hujan yang hadir
Semakin memaksaku memanggil namamu
Senyumku hadir diujung bibir
Seketika tersadar dari memori 
Hanya mampu menyapa dinginnya hawa disekelilingku
Tak ada kau lagi kini 
Tak ada canda tawa mu lagi
Mataku mengikuti putaran tiap detiknya
Seandainya mampu waktu kembali
Katakan padaku kapan kau akan menyapaku 
Aku manantimu di ruang rindu ini
Saat hujan pergi membawa rinduku
Kuharapkan kehangatanmu disini

Menyapa tanpa suara

Tujuanku masih jauh
Berhenti dipersimpangan
Merasakan lembutnya angin
Menyapu peluhku seketika
Guratan guratan kehidupan
Menempaku ke titik dasar semedi
Logika dan perasaan terpisah oleh dimensi 
Jangan sentuh perasaanku dengan hatimu yang terbagi
Jangan lewati logikamu saat kau melihat kenyataan kisahmu
Kita cuma di jodohkan bertemu
Kita tidak disatukan dalam kasih yang satu
Sempat ku sapa rindu yang hadir 
Tapi logikaku enggan bersuara
Malam cuma berganti siang
Disana hanya ada hati yang satu
Pejamkan mata saat malam menyapa
Lihatlah mentari saat sinarnya menyentuh kelopak matamu
Aku di sana..,meski tak perlu ku berucap


Sabtu, 17 Januari 2015

Bawa pergi rindumu

Tlah tertutup rapat
Cerita kelam tak kan tersentuh
Oleh pandangan mu yang tak pantas 
Tlah ku yakinkan hati atas sikapmu 
Tetap bersemayam di kedukaan 
Meski tak terlihat oleh pandangan
Kau bisa membohongi aku
Tapi kau tak bisa lari dari salah mu
Kau tak mampu menutupi rindu itu
Kau tak kan mampu membohongi setiap mata atas airmatamu
Tapi aku tlah melewati masa sulit tak terbalaskan
Jangan paksa aku membuka kembali kedukaan hati 
Yang tlah lama bersemayam dalam keikhlasan 
Jangan kembali..
Tak ada tempat lagi utk mu disini
Aku tlah memaksa hati ku memahami keadaan
Aku tlah berdamai dengan kekecewaan
Aku tlah mengorbankan waktu dengan percuma
Aku tlah ikhlas separuh hati ku mati utk mu
Kau bawalah maksud mu menjauh
Kau bawalah harap mu di perjalanan itu
Kau simpan saja rindu yang menggantung 
Dan rasakan lah betapa tersiksanya kau kini 

Jangan menunggu sang waktu

Aku pun ingin rasakan segarnya dunia
Aku juga ingin tersenyum lepas
Jangan paksa aku melihat yg lalu
Jangan ajak aku mendengar ucapan palsu
Lepaskan..beban mu sesaat
Tarik nafas dalam dan semampumu
Lihatlah...
Ini bumi ku , ini juga bumi mu
Ini udaraku , ini juga milik mu
Masalah untuk dilewati tanpa harus kau berlarut seperti batu yg terkikis oleh air
Jadilah sungai yg hanya lalui wadah nya
Mari melangkah bersamaku
Tinggalkan tempat berdebu itu
Tak ada yg melarang untuk memilih takdir 
 nasib mu ,nasib ku tidak mungkin sama
Kesempatan itu luas 
Langkahkan kaki mu dimana kau mampu
Bentangkan mimpi mu
Dan mulailah kau rakit cita cita mu
Jangan menunggu waktu yang hanya berlari di lingkaran 

Amarah Mu

Apa yg bisa tangan ini lakukan?
Apa yg ada dibenak setiap kepala?
Ada masa dimana semua terpaku dan bertanya
Dimana Dia yg katanya Tuhan ...
Sedang marah kah Dia ???
Aku dan kamu mendengar...
Merasakan...
Keganasan itu masih terasa disini
Jangan bertanya padaku
Mengapa memanggil Nya saat terpuruk dan tak tentu arah 
Aku mendengar lirih teriakan itu
Aku melihat pilu airmata berjatuhan
Aku merasakan kehancuran itu 
Aku memandang hampa atas amarah Nya
Bumi tlah terlarut oleh keindahannya
Mungkin Dia rindu atas tangisan kita
Atau Dia rindu kita memanggil nama Nya
Jangan salahkan Dia atas ini semua
Raga yg sudah terlanjur hancur tak berbentuk 
Atau roh roh yang sudah di peluk pulang tak kan menyentuhkan Dia utk menerima penyesalan kita
Katakan padaku dimana ruang utk bisa ku kembalikan senyum Nya? 
Katakan padaku dimana Dia memaafkan kesalahan kesalahan ini?
Tuhan...jangan Kau larutkan kami dalam kehancuran
Tuhan...jangan Kau sentuh kami pada kesesatan
Tuhan...bisiklah kami dalam teguran Mu
Tuhan...peluk kami dalam jiwa yang sudah Benar 
Agar tak pernah hadir penyesalan itu.

Ayah

Bibirku bukan tak mampu berucap
Mataku bukan tak mampu menatap
Aku diam bukan karena amarah
Aku diam mengenang ucapanmu
Aku diam masih merasakan pelukanmu
Aku menangis masih ingat pesanmu
Aku disini demi pertempuran hidup
Ingatanku jangan kau ragukan
Jangan bertanya pada sang waktu
Jangan meminta hujan dariku
Jangan berpaling pergi dariku
Andai pikiranku mampu kau baca
Atau dapat kau lihat untaian doa yang tlah ku ukir 
Kau akan percaya itu dari penglihatanmu
Ayah...jangan membenciku
Ayah...jangan pergi dariku
Ayah...peluklah aku lagi
Ayah...namamu masih didoa ku
Ayah...aku masih memegang pesanmu
Ayah...aku anakmu
Masih inginkan kau bahagia disisa umurmu yang renta kini

Aku dan waktu

Aku berterima kasih
Pada sang mentari
Pada harum rerumputan
Pada alam disekelilingku
Pada dia yang tersenyum padaku
Perjalananku yang panjang
Melelahkan tapak tapak kehidupan
Tapi tidak hatiku
Dia masih luas
Melebihi samudra yang kulihat
Aku masih punya cinta
Yang mereka tidak miliki
Aku punya raga yang tak mau menyerah
Meski kau tau aku sudah menua
Karena jiwa ku yang tetap membujang
Tak pernah menyurutkan niat ini
Mengejar mimpi indah
Perjalananku menyelami liku liku kerdil perjalanan
Jangan menyerah itu pesan ayahku
Jangan kecewa itu pesan ibuku
Waktu tak mundur menemuimu kembali
Waktu terus berlari ..
Jangan sampai aku terlambat
Karena aku tak mau sang waktu mengalahkan mimpi mimpiku

Dua dimensi

Hanya bayangmu
Hanya namamu
Hanya kenangan
Hanya kerinduan
Waktu yg tak mampu mundur
Membentang jarak kini
Di dua dimensi waktu
Takkan tergantikan oleh dinding pemisah
Tidakkah kau rasakan desahan angin
Tidakkah kau hirup udara itu lagi
Tersenyumlah padaku
Jangan diam membisu dan kaku
Dimana letak waktu itu
Agar mampu kau panggil namaku
Ajari aku untuk bisa melewatinya
Jangan ucapkan selamat tinggal
Mata mereka berbinar binar
Menatap sosok yg menyerupai dirimu
Aku yakin ini hanya ilusi
Panggillah aku kekasih ku
Setega itu kah kau kini?
Dimensi ini hanya membentangkan jarak sesaat
Aku menantimu disini
Dan terus menantimu
Jika mampu ku tembus waktu
Panggillah aku kekasih ku
Aku disini bersama cinta kita 

Jumat, 16 Januari 2015

Pegang erat tanganku

Aku yg tak pandai merangkai hatimu
Aku yg bukan pula penyair tangguh
Kelemahan adalah milikku jua
Mereka tak mampu melihatku seutuhnya
Kau yg disampingku cukup pegang erat tanganku
Lukamu adalah milikku
Langkah mu yg belum menentukan arah
Cukup kau lalui tanpa perlu kau bertanya
Bagian mana yg ingin kau pilih?
Tapi Tuhan tak memberi pilihan
Jangan menandangku tajam
Yakinlah akan takdir baik
Bumi dan udara tak membiarkanmu kelaparan dan kehausan
Matahari dan bulan juga tak pernah meninggalkan mu
Sambut lah keindahan pagunungan di pagi hari
Atau dengarlah desahan ombak yang berlarian
Raih tanganku cepat
Kita mengayuh kehidupan tanpa harus melihat kebelakang kembali

anak ku

Canda mu..
Tangis mu..
Bahagia mu..
Atau airmata mu..
Adalah aku..
Bukan aku yang pintar
Dan bukan aku yang banyak tau
Tapi tumbuhmu adalah anugrah
Berharganya kau di hati
Kau bertahta di pikiranku
Aku disibukkan bekal yang baik
Baik utk kau miliki
Agar baik jalanmu nanti
Lantunan do'a ini semua untuk mu
Hanya utk kebaikanmu 
Aku mengharap kau hadir 
Disini mampu menjagaku kelak
Saat tubuh rentaku tak mampu berjalan
Atau rambutku memutih karena waktu
Atau juga ingatanku yang terkikis oleh memori usang
Biarkan raga ini tetap memelukmu
Kau hadir memberiku arti yang luas
Dari sekedar hidup yang ada
Kau hadir membangkitkan jiwa yg hanya sekedar hidup
Tuhan begitu sempurna menitipkan kau di hari hari ku
Cepatlah besar anak ku.....

Resapilah


Jatuh membasahi kekeringan
Kegersangan berubah bau
Selimuti panas bumi dg kesejukan
Dan hantarkan mimpi ini ke awan awan
Mengikuti arahan sang waktu
Bukan aku pasrah
Tapi melewati kepastian arah hidup
Mampirlah untuk menyapaku
Di pagi ,siang atau malam ku
Resapi kehadiran hari hari yang berlalu
Jangan lihat mereka yang tak menghargai rezekinya
Bumi tak kan biarkan perutmu kelaparan
Kau cukup berucap syukur saja 
Dan melewati garis takdir didepan sana
Tuhan hanya mengangkatmu saat kau lelah saja 
Jangan sia sia kan saat hujan menyapa kesejukan
Mentari menutupi kedinginan mu
Atau malam yang menghantarmu ke alam mimpi sesungguhnya
Tuhan tak menyianyiakan setiap jengkal nafas yang kau hirup
Dan aku pun disini menemani hari harimu

Kamis, 15 Januari 2015

Tak berujung

Katakan pada mentari rasa mu
Perjalanan yg panjang itu
Agar mampu kau lukis di awan putih
Sejuta cerita yang mampu buatmu tegar
Airmatamu adalah kekuatanmu
Hanya angin yg mampu mendenar rintihanmu ,
Bukan mereka tak perduli tapi mereka tak peka ,
Atau kau bisa menyapa sang malam
Dia selalu berteman cahaya rembulan
Kau bisa ajak dia berbincang
Ketenangan malam akan damaikan jiwamu
Jangn berlarut dengan untaian peristiwa kemarin
Hidupmu adalah takdirmu
Kau hanya perlu lalui tiap nafas yg sudah dititipkan
Apa artinya airmata saat jatuh pun tak bermakna
Harusnya ia hilang berganti kebesaran jiwa
Masih luas padang pasir itu ..
Atau lihatlah samudra..
Dimana letaknya akhir perjalanan 
Kau pasti mampu melewati semua.

Rabu, 14 Januari 2015

Pengemis

Pernahkah kau menjadi dia?
Bermimpi pun kau tak kan mau
Pernahkah kau menyentuh kulitnya yg kusam?
Wajahnya yg penuh guratan kehidupan
Dan banyak org yg tak mau memandangnya
Setiap kulihat mereka yg terpinggir
Selalu ku selipkan doa untuk keberkahan hari hari nya
Langkahnya yang tak kenal arah
Tapi tak pernah dia berhenti menyusuri
Jiwanya yang sudah membatu mengakar tajam 
Tersirat dari tatapan mata yg binar
Aku dan kamu mungkin tak kan pernah tau ,
Jalan hidup yg sudah membawanya kemari
Jangan singkirkan dia di pinggir jalan
Jangan caci maki dia 
Jangan ludahi dia
Jangan....jangan...dia masih mulia
Dia bertahan atas nasibnya yg seadanya
Dia berjuang untuk keluarga dirumah
Aku terus berdoa untuk mu 
Setiap kali mataku bertemu sosokmu wahai...pengemis.

kau adalah aku



Di ujung dunia lalu
Kau dan aku ditempat berbeda
Tuhan menghantarmu
Di pangkuan tangan yang suci
Aku pun demikian 
Waktu menempatkan kita
Digulirkan oleh masa 
Lalui lingkaran hidup 
Berkejaran dengan sang waktu
Menaruh harapan yang tinggi 
Dan takdir yg mempersatukan kita
Tuhan tlah meletakkan namaku di jantungmu
Aku pun demikian
Pada titik keindahan
Kita disatukan
Lihat aku ..dengan ketulusan dan kejujuranku
Lihat aku .. tanpa ragu menamani tiap liku jalan ini
Jangan hadirkan airmata
Karena aku terus disampingmu
Hingga menutup mata

Tak bicara

Pandangan itu 
Pertama kulihat
Mampu lama bersemayam dalam benakku
Senyuman itu mengajak ku terus dalam mimpi
Hati seluas samudra 
Kutempatkan di pantai putih 
Hanya itu yg ku punya
Hadir dan pergimu kini
Membuat ku mengerti
Ketulusan hati yang kumiliki
Entah itu karena jejak tak pasti
Atau memang sudah waktunya berakhir
Meski hanya sepintas berlalu tanpa kata
Tanpa perlu kau dan aku tau penyebabnya
Berlalu dengan derasnya hujan disamudra hati ku 
Kau semakin jauh namun jejakmu tertinggal

Aku disini

Aku disini 
Diujung jalan kita
Aku disini
Atas dasar rindu 
Aku disini 
Memanggil namamu tanpa suara
Aku disini
Berbalut kenangan malam
Aku disini 
Bersama bayangan indah
Aku disini 
Menunggu mu meski itu tak mungkin
Aku disini
Berharap waktu melupakan semua
Tentang rindu, cinta dan airmata

Selasa, 13 Januari 2015

Tak ku ulangi

Aku lalui jalan yg ku pilih
Kau hadapi kehidupan mu
Kita masih punya mimpi
Tak perlu kau ucapkan
Aku tak mau memahami keadaan
Atas rasa yg kuanggap tlah berlalu
Bahagiakan hidupmu 
Aku pun demikian
Meski hanya sebatas rindu
Itu pun tak mau ku lakukan
Betapa berat ku lalui masa saat tak mungkin ku melangkah dari mu
Tlah kutemui hidup yang nyata
Lipat rindumu untuk ku 
Jangan beritahu siapapun
Bahkan dalam mimpipun 
Bibir tak perlu berucap
Karena hati tlah bersemayam suaramu
Pergilah raih kebahagian itu
Jangan lukai hati yang menanti kejujuranmu
Jangan lukai hati yang tlah pilu ini 
Jangan berharap karena tak kan ku ulangi 
Memberi ruang waktu utk waktu yang tak pasti 

Tak berbalas

Jangan salahkan dirimu
Keputusanmu adalah isi hatimu 
Seharusnya kau mampu melihat
Siapa dia yg sudah kau rindukan
Jangan salahkan dirimu
Memiliki hati yg tak terbalas
Jangan kau sesali atas itu semua
Jangan katakan apapun padaku
Sebab aku bisa merasakan itu
Sebab aku sudah lalui itu 
Oleh hati mu 
Jangan lihat aku kembali 
Dia yg sempurna menurutmu 
Tak kan ku biarkan terus mengembara tanpa arah di arus rindu yang luas utk mu
Kembalilah pada dia yg dulu sangat kau rindu
Kembalilah pada cerita lamamu atas balasan hatiku yg tlah kau lukai

Kau yang Terindah,Tuhanku

Bahagiaku inilah jalannya
Tuhan menghadirkan cerita
Terselip bahagian bahagian indah
Suka duka ditempatkan sesuai alur
Tuhan memberi naskah takdir 
Untuk mu , untuk ku juga mereka
Tuhan mendengar jeritan ,tangis juga permohonanku
Aku tak pernah tau keberadaanNya
Mengapa Dia perduli dengan untaian untaian permohonanku
SuaraNya hadir dalam pikiran yg tenang
Adalah jawaban yang tersirat ku dapat
Aku tak mampu merubah akan takdir yang sudah diberi
Jalani ni lah skenario Nya
Hanya tersenyum saat ku sadari
Sudah di titik ini aku melangkah 
Jangan pergi...jangan ...walau sesaat
Wahai..Kau yang disana 
Sentuhlah aku dengan kelembutanMu
Tersenyumlah padaku 
Peluklah aku
Agar ku tau betapa Kau menyayangiku
Tuhanku...

takdirmu , takdirku

Bukankah sudah ditakdirkan
Tiap hati memilih pasangannya
Bukankah sudah dituliskan 
Bagianmu ada disebrang sana
Bahagiamu akan jadi senyumku jua
Pilihanmu adalah bagian yg kau cari
Bagian yg kau anggap penting
Yg hanya mampu memberi arti 
Bukankah sudah kau katakan
Bersamaku adalah sekejap
Sekejap itu pula kau yakinkan aku
Hanya mampu memberi senyum 
Tanda bahwa aku menghargai itu
Tanda bahwa sudah ditakdirkan
Aku hanya cerita sepintas yg tak mampu kau gapai
Bahwa ada hati yg tulus dan ikhlas
Hanya saja mungkin tak mampu ku buktikan itu
Kelak kau sadari bahwa akulah bagian itu ,seharusnya.....

Senin, 12 Januari 2015

Kau Matahariku

Aku dalam kegelapan malam
Aku hanya bertemankan lilin
Aku hanya mampu melewati malam dingin
Dan aku dengan kesendirianku
Apakah kau tau bukan kau 
Apakah kau tau senyumku segudang pilu
Apakah kau tau ...,aku ingin melihat mentari
Bersinar dengan tulus ,
Datang diwaktu yang tepat
Bersinar dengan cerahnya
Aku tlah lama dalam malam
Wajahku yg lusuh dan sembab
Karena airmata yang lama mengalir tanpa ku harap
Jadilah kau matahariku
Saat aku membutuhkan kesanggupan berdiri kembali
Kesanggupan melangkah pasti 
Aku mungkin tlah lama menantimu
Menanti kesanggupan itu mampu kuatkan aku
Siapa kau yang sanggup memberi senyum itu 
Aku tlah lama menunggumu
Bawa aku pergi dari pilu ku

Jumat, 09 Januari 2015

Puisi oh puisi

lipatan lipatan cerita http://kartikalau.blogspot.com/

satu langkah

Bergugur satu demi satu
Asa yg ku rajut pelan pelan
Tiap helai nya kusentuh dg kasih sayang
Ku pandang dan ku jaga keutuhannya
Sayang tak bertahan lama
Entah karena waktu 
Atau karena kesalahanku
Sekiranya hati ku dalam perumpamaan
Kembali ku pertanyakan 
Benarkah dia secepat itu pergi?
Menjauhi kenangan,
Membiarkan hatinya menanggung rindu?
Atau hanya aku yg merasakan itu?
Tidakkah dia miliki hati seperti hatiku?
Aku terdiam tanpa tau kutemukan jawabannya 
Aku pun berlalu dg segudang tanya
Langkahku mengajakku berlalu tapi tidak pikiranku
Seolah tak puas dg rindu yg kupunya ,kutawarkan pada sang angin utk menjemput rinduku yg tersisa di sana
Kembalikan keutuhan itu
Meski ku tau Tuhan membiarkan kita berlalu dengan arah yg berbeda
Yg ku yakin langkahmu dan langkahku sama.....

Hatimu bukan Miliknya

Dia bukan untuk mu
Tak perlu kau ratapi
Tak perlu kau teteskan si airmata
Tak perlu kau sesali
Tak perlu kau lakukan itu semua
Jgn siksa hatimu yg sdh pilu
Ia akan semakin terpuruk krn alasan2 yg kau buat sendiri
Harusnya kau berterima kasih
Kau miliki hati yg tulus dan lembut
Ia akan menguatkanmu kelak 
Dimasa kau akan sadar utk sebuah hati yg tepat
Jgn melihat kebelakang, 
Krn masa lalumu hanya akan mengucapkan selamat tinggal 
Sayangilah jiwa yg rapuh itu
Sirami dg keikhlasan yg luas
Bukankah bumi ini luas?
Tunjukan seluas apa hatimu kini? 
Bahagiakan jiwa mu semampu yg kau bisa ,
Krn kelak kau pasti akan tau bagaimana menjaga hati mu dan hati nya

Mencari arti Mu

Muliakan hati ini Ya Rahman
Mengemis keikhlasan
Menunduk kan keegoisan 
Melemahkan kesombongan
Apalah aq ini ????
Lelahku di atas airmata ini
Ketidaksempurnaan ini
Terus ku mencari dimana hadirnya
Lelah dan aq tak mau menyerah
Roda kehidupan
Menempatkan aq diposisi yg bergulir
Inikah caraMu mencintaiku
Saat ku pinta jalan yg mulus
Kau hadiahi aq kerikil yg tajam
Saat ku pinta kebahagiaan
Kau berikan aq airmata
Akulah...yg marah dan tak mengerti arti hadirMu...
Tapi jawaban itu hadir di atas sajadah ini 
Aku terus mencari ,dan mencari makna yang Kau berikan
Wahai...Al Malik...
Pemilik hati yang maha sempurna
Semakin ku mencari semakin ku paham arti yang tersirat diantara puing puing kisah itu

Rabu, 07 Januari 2015

Sederhanakan Bahagiamu

Bahagia itu sederhana
Saat kau tau hidupmu menjadi bagian dia yg tersenyum
Bahagia itu sederhana
Saat kau dapat tidur di bawah kaki langit yg kelam ditaburi bintang redup kerlip
Bahagia itu sederhana
Saat kau lihat msih ada yg hidup nya di bawah kenikmatan yg kau rasa saat ini
Bahagia itu sederhana
Ketika airmata jatuh bersamaan dg doa2 yg mengalir sendu
Bahagia itu sederhana
Saat bangun di pagi hari dg senyuman tanpa kau tau senyum itu utk apa
Bahagia itu sederhana
Ketika kau sadari ternyata doa2 mu tlah dipenuhi Nya

Ikhlasku

Sadarku mgkin terlambat Hanya keikhlasan yg kupunya Krn waktu tlah membimbingku sampai kemari Menyesal sudah terlambat Cukup menelan kekeringan hati yg tak terbalas Entah aq yg terlalu rapuh Atau hanya aq terlalu megnagungkan dia Saatku sadar dia tersenyum melambai pergi tanpa ragu.... Wahai hati yg terindah...  Meski kini jarak sangat jauh utk ku gapai N hampir tak mgkin utk ku sentuh Hanya memendam Hanya merindu Hanya mampu merangkul hatiku yg pilu Oleh ketegaranku yg lumpuh kini Wahai hati yg tlah pergi... Salamku utk mu yg tlah menyadarkanku Akan cinta yg sebenarnya Tlah mengingatkan ku betapa berharganya sebuah keikhlasan Ikhlas memberi ketulusan hati Dan ikhlas menerima kenyataan ini Sendainya aq masih bisa meminta,hadirlah peluk n rangkullah aq , Akan kusampaikan betapa aq ikhlas mengenalmu dan melepaskanmu kini.

Wahai Pencipta..

HadirMu tak pernah terlihat
Tp dpt ku rasa dlm relung kalbu
SuaraMu tak pernah ku dengar
Tp dpt hadir dlm benakku
Setiap jengkal langkah kaki ini
Ingatku akan kuasaMu
Betapa banyak tlah Kau beri
Tak mampu utk ku hitung
Wahai...Engkau yg disana
Betapa malangnya imanku
Inginku tak mau jauh2 dr Mu
Sempat terfikir akan ketakutanku
Kelak dihadapanMu
Wahai Engkau yg disana
Maafkan aq..yg penuh dosa
Yg penuh kesombongan, ketamakn dunia ini..
Wahai Engkau yg disana jgn jauhkan aq dr asmaMu..
MengingatMu aq tenang
Membaca surat2Mu aq damai
Mengalir airmataku ,serasa Kau memelukku
Wahai Engkau yg disana ,tak mampu ku pinta yg banyak dr Mu, hanya ingin Kau tetap hadir disetiap hembusan nafsaku

Ceritaku tentang mu

Sejak kapan selamat tinggal itu?
Sejak kau jarang hadir disini?
Sejak senyum itu tak lg hadir?
Sejak airmata ini menemani?
Atau sejak tak lagi muncul sapa mu? 
Disudut itu ku tau langkahmu berlalu
Yaa...hatiku tak mampu
Sangat tak mampu melihat itu semua
Aq terus menanti entah sampai kapan
Mgkn mrk menertawakanku
Tpi bgnilah rasa itu begitu berat ku alihkan
Mgkn mrk juga mencibir
Tpi bukan itu yg buat aq menangis
Bukan krn kau jg pergi dari ku
Bukan juga krn malam menyapa rinduku
Yg kusesali mengapa aq punya hati yg utuh utk mu...
Kau tau...? Tak ada hal yg berat utk ku lalui selain mengenangmu...
Berharap hanya sang waktu mampu mengikhlaskan semua itu
Berharap cerita ini mampu kutempatkan di atas cerita indahku nanti
Dan berharap sang waktu mempertemukan kita meski di hal yg berbeda
Ceritaku indah utk mu...
Ceritaku biarlah terkikis oleh waktu
Ceritaku lipatan lipatan hati yg tak mampu rapi kembali
Ceritaku ku simpan serapat mungkin

Salamku

Hadirmu tak pernah kurasa
Kebodohnmu mgkin yg terindah
Sapamu yg menghentak heningku
Entah berapa x kutepis
Lambaian itu meninggalkan sesal
Sadarku yg dtg terlambat
Kusia siakan hati yg tulus berlalu percuma
Entah kau sadar atau tidak
Aq menitipkan salam maaf di doaku
Tuhan ....kembalikan dia padaku
Bimbing langkahku utk menyapa nya
Meski wajahku ini ditertawakan
Meski dia melihat lalu berlalu
Atau meski hanya bayangannya
Izinkan utk sesaat aq menyampaikan senyum ini..
Wahai...jiwa...,jauh sudah jarak itu utk ku gapai
Aq menantimu di pantai ini
Aq bersama pasir putih yg kau injak dulu
Aq bersama ombak yg menghantam lembut
Aq bersama angin yg sendu
Aq bersama mereka menantimu disini, 
Semoga kau dengar salam ku...

sembunyi

Berlari...
Menghindar...
Tak peduli...
Saat ku tau ada hati yg menyapa
Maaf...maaf...
Aq masih menjaga perasaanku
Yg hampa n kosong
Kusembunyikan deraian itu diatas senyum
Tak mau kulihat kembali
Tak mau ku ulang kembali
Tak mampu hatiku menerima
Tak mgkin kulalui
Dibatas kemampuanku
Menerima kenyataan lalu dan kini
Ku titipkan salam pada sang malam
Tak berharap ada yg tau
Biarlah mengalir sewajarnya
Aq tlah menerima kedukaan ini berlarut larut
Meski tak bisa mrk melihatnya
senyumku menutupi airmata ini